Departemen Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang (UNP) melaksanakan kegiatan Konseling Trauma Pasca Bencana (Konselor Peduli Bencana) di Bukik Batabuah, Kec. Candung, Kab. Agam Prov. Sumatera Barat bekerja sama dengan Ikatan Konselor Indonesia (IKI), Pengurus Daerah Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia Sumatera Barat (PD ABKIN SUMBAR), dan Pengurus Daerah Ikatan Bimbingan dan Konseling Sekolah Sumatera Barat (PD IBKS SUMBAR).
Kegiatan pelepasan tim relawan konseling trauma pasca bencana dilaksanakan di Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang dan dilepas oleh Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Prof. Dr. Afdal, M.Pd., Kons. bersama dengan Kepala Departemen Bimbingan dan Konseling Dr. Zadrian Ardi, M.Pd., Kons. Dalam sambutannya, Prof. Dr. Afdal, M.Pd., Kons. Menyampaikan pentingnya kegiatan ini sebagai bentuk nyata dari keilmuan Bimbingan dan Konseling dalam membantu pemulihan psikologis korban bencana. Beliau menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan jauh setelah terjadinya bencana galodo (banjir bandang), karena pada awalnya fokus utama adalah pemulihan fisik sebelum akhirnya beralih ke pemulihan psikologis.
Dr. Zadrian Ardi, M.Pd., Kons. menambahkan, bahwa konseling pasca bencana ini sangat penting untuk membantu masyarakat mengatasi trauma yang ditimbulkan oleh bencana. "Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi pemulihan psikologis masyarakat yang terdampak bencana galodo," ujarnya.
Koordinator Lapangan dari kegiatan ini adalah Dr. Rezki Hariko, M.Pd., Kons. selaku Kepala Laboratorium Departemen Bimbingan dan Konseling, Dr. Nurfarhanah, M.Pd., Kons. selaku Koordinator Program Profesi Konselor, beserta Dosen Departemen Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang, sekaligus melibatkan mahasiswa dan praktisi Departemen Bimbingan dan Konseling.
Kegiatan ini dimulai dengan pertemuan dengan perangkat pemerintah setempat, di kantor Wali Nagari Bukik Batabuah. Setelah itu, tim relawan diperkenalkan kepada warga di masjid setempat. Acara ini dibuka secara resmi oleh Koordinator Lapangan, Dr. Rezki Hariko, M.Pd., Kons., yang memberikan sambutan serta Prof. Ifdil, S.HI., S.Pd., M.Pd., Ph.D., Kons., memberikan penjelasan mengenai tujuan serta pentingnya kegiatan konseling trauma pasca bencana ini dilaksanakan.
Pada hari kedua, dalam upaya membantu masyarakat yang terdampak bencana galodo (banjir bandang), tim relawan melaksanakan berbagai kegiatan layanan terapi dan konseling. Fokus utama kegiatan ini adalah memberikan dukungan kepada masyarakat yang mengalami dampak psikologis akibat bencana. Warga diberikan layanan klasikal yang mencakup berbagai bentuk dukungan motivasi. Ibu-ibu dan bapak-bapak yang terdampak bencana diberi kesempatan untuk mengisi instrumen penilaian yang menghasilkan data assessment mengenai kondisi emosional dan psikologis mereka. Hasil dari assessment ini kemudian digunakan untuk menyusun rencana bantuan yang tepat.
Selama proses pemberian layanan berbasis assessment, tim relawan juga memberikan bimbingan kelompok dan konseling individual kepada warga yang membutuhkan. Beberapa konselor terlibat dalam kegiatan ini memberikan konseling trauma menggunakan teknik IPLT (Ifdil Perceptual Light Technique), yang memanfaatkan cahaya untuk mempengaruhi persepsi dan emosi individu guna meredakan stres dan meningkatkan kesejahteraan psikologis. Terapi PFA (Psychological First Aid) terapi ini bertujuan untuk memberikan pertolongan pertama psikologis kepada individu yang mengalami trauma. PFA dirancang untuk mengurangi stres awal yang disebabkan oleh kejadian traumatis dan membantu proses pemulihan. NLP (Neuro-Linguistic Programming) adalah pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan komunikasi, perkembangan pribadi, dan psikoterapi. Terapi ini membantu individu dalam mengubah pola pikir negatif dan mengembangkan sikap yang lebih positif terhadap kehidupan. SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) menggabungkan elemen spiritual dan teknik pelepasan emosi untuk mengatasi berbagai masalah psikologis. Terapi ini bertujuan untuk menghilangkan blok emosi yang menghambat kesejahteraan individu. Konseling individual dan bimbingan kelompok, konseling ini memberikan kesempatan bagi individu untuk berbicara tentang perasaan dan pengalaman mereka secara personal atau dalam kelompok, dengan tujuan memberikan dukungan emosional dan solusi untuk masalah yang dihadapi. Disisi lain juga menggunakan hypnotherapy dalam konselingnya. Hypnotherapy adalah teknik terapi yang memanfaatkan hipnosis untuk membantu individu mengatasi masalah psikologis dengan cara yang lebih mendalam. Terapi ini bertujuan untuk mengubah pola pikir dan perilaku negatif menjadi lebih positif, sehingga membantu proses pemulihan dari trauma.
Semantara itu, untuk anak-anak diadakan kegiatan art therapy. Terapi seni ini dirancang untuk membantu anak-anak mengekspresikan perasaan mereka melalui media seni, yang dapat menjadi alat penting untuk mengatasi trauma dan stres yang mereka alami. Anak-anak dapat menggambar, melukis, mewarnai dan melakukan berbagai aktivitas seni lainnya untuk membantu mereka merasa lebih tenang dan bahagia. Selain kegiatan seni, anak-anak juga diajak untuk terlibat dalam berbagai aktivitas bermain yang menyenangkan. Mereka bernyanyi bersama, bermain bola, dan menghafal ayat-ayat suci Al-Qur’an. Aktivitas-aktivitas ini bertujuan memberikan mereka kesempatan untuk berinteraksi dengan teman sebaya, serta menikmati masa kecil mereka meskipun dalam kondisi yang sulit. Bermain dan bernyanyi tidak hanya menghibur tetapi juga membantu mereka melupakan sejenak pengalaman traumatis yang telah mereka alami. Menghafal ayat-ayat suci, selain menambah pengetahuan agama, juga memberikan ketenangan batin dan rasa aman.
Kegiatan-kegiatan ini memiliki tujuan ganda. Disatu sisi, bertujuan mengalihkan perhatian anak-anak dari pengalaman traumatis yang mereka alami. Disisi lain, kegiatan ini juga bertujuan memperkuat ikatan sosial diantara mereka. Interaksi dengan teman sebaya dalam suasana yang positif dapat mengembalikan keceriaan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Anak-anak yang merasa didukung dan memiliki teman untuk berbagi perasaan cenderung lebih cepat pulih dari trauma.
Tim relawan telah mengunjungi rumah-rumah masyarakat yang terdampak banjir bandang. Mereka menemukan banyak kerugian materi, seperti sawah yang rusak dan rumah yang hancur akibat banjir bandang. Selain itu, masyarakat sekitar juga mengalami masalah psikologis terkait kecemasan akan perubahan cuaca. Masyarakat yang telah diwawancara mengungkapkan bahwa hingga kini masih merasakan kecemasan yang mendalam, gelisah, dan ketakutan yang berlebihan setiap kali hujan turun. Perasaan-perasaan ini tidak hanya mengganggu kesehariannya tetapi juga mempengaruhi kualitas tidur mereka. Ketika malam tiba, masyarakat sering kali mengalami kesulitan untuk tidur, terjaga oleh bayangan dan ingatan akan bencana banjir bandang yang menghantui pikiran mereka. Kejadian tersebut tampaknya telah meninggalkan dampak psikologis yang cukup serius, mengakibatkan perasaan waspada yang terus-menerus. Perasaan trauma ini memperlihatkan betapa mendalamnya pengaruh bencana alam terhadap kesehatan mental seseorang, yang bahkan dapat bertahan lama setelah bencana itu sendiri berlalu. Untuk mengatasi hal ini, tim relawan memberikan kalimat afirmasi positif dan sesi pelatihan untuk membantu meredakan kecemasan yang dirasakan masyarakat.
Bagi masyarakat yang rumahnya tidak mengalami kerusakan namun tetap terdampak secara psikologis, situasinya sangat memprihatinkan. Ketika langit mulai gelap, mereka merasa cemas dan waspada karena teringat peristiwa galodo yang menyapu bersih rumah-rumah tetangga mereka. Rasa takut dan khawatir tersebut memberikan tekanan emosional yang signifikan. Selain dampak psikologis, mereka juga menghadapi masalah dari segi materi. Jalan-jalan yang terputus akibat bencana menghambat aktivitas sehari-hari, khususnya bagi mereka yang bergantung pada perdagangan di sekitar area bencana.
Kegiatan ini mendapat respon positif dari masyarakat yang merasa sangat terbantu dengan adanya dukungan psikologis yang diberikan. Melalui berbagai terapi dan konseling ini, diharapkan warga yang terdampak dapat segera pulih dari trauma dan kembali menjalani kehidupan mereka dengan lebih baik.
Tim Pengelola | |
Redaktur | : Dr. Hanif Al Kadri, S.Pd, M.Pd |
Editor | : Singgih Ginanjar, M.Pd. |
Penulis | : Dr. Miftahul Fikri, M.Pd. |
Halaman Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang.
Pada Jumat, 8 November 2024, Departemen BK FIP Un...
Pada tanggal 29 Okt...
Bukittinggi, 30 Agu...
Universitas Negeri...
Padang, 22...
Padang, 22...