Seiring dengan perkembangan zaman, pendidikan menjadi salah satu faktor kunci dalam menyiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan masa depan. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam pendidikan adalah kurikulum, yang menjadi landasan utama dalam proses pendidikan. Kurikulum tidak hanya berlaku di lingkungan formal seperti sekolah, tetapi juga di pendidikan non formal. Dalam konteks ini, Dr. Ismaniar, S.Pd, M.Pd sebagai kepala departemen, memberikan dukungannya terhadap revitalisasi kurikulum pendidikan non formal. Artikel ini akan membahas pentingnya revitalisasi kurikulum pendidikan non formal serta dukungan yang diberikan oleh Dr. Ismaniar, S.Pd, M.Pd.
Pendidikan non formal merupakan bagian penting dari sistem pendidikan yang memiliki peran besar dalam memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat di luar lingkungan sekolah formal. Melalui pendidikan non formal, masyarakat dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan mereka, baik untuk pengembangan karier maupun pengembangan pribadi.
Pada era digital ini, kebutuhan akan keterampilan baru semakin meningkat. Revitalisasi kurikulum pendidikan non formal menjadi sangat penting agar kurikulum tersebut tetap relevan dan responsif terhadap perkembangan zaman. Dengan memperbarui kurikulum pendidikan non formal, masyarakat dapat memperoleh keterampilan yang sesuai dengan tuntutan zaman, seperti keterampilan digital, kewirausahaan, dan keterampilan soft skills yang dibutuhkan di era globalisasi.
Sebagai kepala departemen, Dr. Ismaniar, S.Pd, M.Pd memahami betapa pentingnya revitalisasi kurikulum pendidikan non formal dalam mendukung perkembangan masyarakat. Beliau menekankan bahwa kurikulum pendidikan non formal perlu terus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan teknologi. Dukungan penuh dari kepala departemen ini menjadi landasan kuat dalam melaksanakan revitalisasi kurikulum pendidikan non formal. Dr. Ismaniar, S.Pd, M.Pd juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara institusi pendidikan, pemerintah, dan industri dalam proses revitalisasi kurikulum. Dengan kerjasama yang baik, kurikulum pendidikan non formal dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan tuntutan industri. Hal ini akan memastikan bahwa lulusan pendidikan non formal memiliki keterampilan yang relevan dan dapat bersaing di pasar kerja.
Revitalisasi kurikulum pendidikan non formal memiliki implikasi yang luas dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dengan kurikulum yang diperbarui, masyarakat akan lebih siap menghadapi perubahan zaman dan tuntutan pasar kerja. Selain itu, pendidikan non formal yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat juga akan meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat dalam pendidikan, sehingga tercipta masyarakat yang lebih terampil dan berdaya saing.
Selain itu, implikasi lain dari revitalisasi kurikulum pendidikan non formal adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan keterampilan yang relevan, individu akan memiliki lebih banyak peluang untuk memperoleh pekerjaan yang layak dan berpotensi mengurangi tingkat pengangguran. Hal ini akan berdampak positif pada perekonomian dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Untuk mewujudkan revitalisasi kurikulum pendidikan non formal, beberapa langkah konkrit perlu dilakukan. Pertama, perlu dilakukan analisis mendalam terhadap kebutuhan masyarakat dan pasar kerja. Dengan memahami kebutuhan yang ada, kurikulum dapat disusun agar relevan dan sesuai dengan tuntutan zaman.
Selanjutnya, kerja sama antara institusi pendidikan, pemerintah, dan industri menjadi kunci dalam proses revitalisasi ini. Melalui kolaborasi yang erat, kurikulum dapat disusun dengan memperhatikan perkembangan teknologi dan kebutuhan industri. Dukungan dari pemerintah juga diperlukan untuk menciptakan regulasi yang mendukung implementasi kurikulum baru.Revitalisasi kurikulum pendidikan non formal merupakan langkah penting dalam menjamin relevansi pendidikan dengan tuntutan zaman. Dukungan dari para pemangku kepentingan, termasuk kepala departemen seperti Dr. Ismaniar, S.Pd, M.Pd, menjadi kunci dalam mewujudkan perubahan ini. Dengan langkah-langkah yang tepat, revitalisasi kurikulum pendidikan non formal akan membawa dampak positif bagi masyarakat dan perkembangan pendidikan secara keseluruhan.
Tim Pengelola | |
Redaktur | : Dr. Hanif Al Kadri, S.Pd, M.Pd |
Editor | : Singgih Ginanjar, M.Pd. |
Penulis | : Dr. Miftahul Fikri, M.Pd. |
Halaman Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang.
Pada Jumat, 8 November 2024, Departemen BK FIP Un...
Pada tanggal 29 Okt...
Bukittinggi, 30 Agu...
Universitas Negeri...
Padang, 22...
Padang, 22...